BAB 7 :
Manajemen, Kepemimpinan, dan Pemberdayaan Karyawan
Fungsi Manajemen
Manajemen (management) adalah proses yang
digunakan untuk mencapai tujuan organisasional melalui perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian orang dan sumber-sumber daya
organisasional lainnya.
Perencanaan (planning) meliputi antipasi
terhadap tren dan penentuan strategi dan taktik terbaik untuk mencapai tujuan
dan sasaran organisasional. Salah satu dari sasaran itu adalah untuk
menyenangkan para pelanggan.
Pengorganisasian (organizing) meliputi perancangan
struktur organisasi dan penciptaan kondisi dan sistem dimana setiap orang dan
setiap hal bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
Kepemimpinan (leading) berarti menciptakan visi untuk organisasi dan mengkomunikasi, membimbing,
melatih, dan memotivasi orang lain untuk bekerja secara efektif untuk mencapai
tujuan dan sasaran organisasi.
Pengendalian (controlling) melibatkan
penetapan standar yang jelas untuk menentukan apakah sebuah organisasi
mengalami kemajuan terhadap tujuan sasaranya, memberi ganjaran kepada
orang-orang untuk melakukan pekerjaan yang baik, dan mengambil tindakan
korektif jika tidak.
Perencanaan: Menciptakan Visi
Berdasarkan Pada Nilai
Visi (vision) lebih dari sekedar
tujuan; visi merupakan penjelasan yang luas atas mengapa organisasi tersebut
eksis dan kemana arah yang dituju organisasi tersebut.
Pernyataan misi (mission statement) yang
merupakan uraian mengenai tujuan mendasar dari sebuah organisasi. Sebuah
pernyataan misi yang berarti harus menyinggung :
Konsep diri dari oganisasi.
Filosofi dan tujuan perusahaan.
Daya tahan jangka panjang.
Kebutuhan pelanggan.
Tanggung jawab sosial.
Sifat dari produk atau jasa perusahaan.
Tujuan (goals) adalah pencapaian luar
jangka panjang yang ingin dicapai sebuah organisasi. Tujuan harus disetujui
secara mutual oleh pekerja dan manajemen. Sasaran adalah pernyataan spesifik
jangka pendek yang memerinci bagaimana cara mencapai tujuan organisasi.
Sasaran (objective) adalah pernyataan
spesifik jangka pendek yang memerinci bagaimana cara mencapai tujuan
organisasi.
Perencanaan strategis (strategic planning)menentukan
tujuan utama organisasi. Perencanaan ini memberikan fondasi untuk kebijakan,
prosedur, dan strategi untuk mendapatkan dan menggunakan sumber daya untuk
mencapai tujuan itu.
Bentuk-bentuk perencanaan ada 4, yaitu :
Perencanaan strategis.
Perencanaan taktis.
Perencanaan operasional.
Perencanaan kontigensi.
Pengambilan Keputusan: Menemukan
Alternatif Terbaik
Pengambilan keputusan adalah memilih diantara dua alternatif atau lebih.
Ada langkah-langkah ini dapat diingat sebagai tujuh M dari pengambilan
keputusan :
Mendefinisikan situasi.
Mendeskripsikan dan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan.
Mengembangkan alternatif.
Mengembangkan persetujuan diantara yang terlibat.
Memutuskan alternatif mana yang terbaik.
Melakukan apa yang diindikasikan (memulai implementasi).
Menentukan apakah keputusan tersebut adalah keputusan yang baik dan
melanjutkannya.
Pengorganisasian: Menciptakan
Sebuah Sistem Yang Padu.
Manajemen puncak terdiri atas president dan eksekutif perusahaan penting
lainnya yang mengembangkan rencana strategis.
Manajemen menengah meliputi general manager, manajer divisi, dan manajer
cabang dan pabrik yang bertanggung jawab untuk perencanaan taktis dan
pengendalian.
Manajemen penyelia meliputi mereka yang secara langsung bertanggung jawab
untuk mengawasi pekerja dan mengevaluasi kinerja harian mereka; mereka acap
kali dikenal sebagai manajer lini pertama (atau penyelia) karena mereka adalah
tingkat pertama diatas pekerja.
Tugas Dan Keterampilan Pada Tingkat
Manajemen Yang Berbeda.
Semakin jauh seseorang menaiki tangga manajerial, keterampilan pekerjaan
sebenarnya dari orang tersebut menjadi semakin tidak penting. Pada puncak
tangga, kebutuhannya adalah untuk orang yang merupakan visioner, perencana,
organisator, koordinator, komunikator, pembangun modal, dan motivator. Dan
manajer harus mempunyai 3 keterampilan.
Berikut ini adalah 3 keterampilan tersebut :
Keterampilan teknis.
Keterampilan hubungan manusia.
Keterampilan konseptual.
Organisasi Beorientasi Pemangku
Kepentingan
Sebuah pertanyaan yang mendominisi selama 20 tahun terakhir atau lebih
adalah bagaimana cara yang paling baik untuk mengorganisasi perusahaan untuk
merespons kebutuhan pelanggan dan para pemangku kepentingan yang lainnya.
Maksudnya adalah bahwa perusahaan tidak lagi diorganisasi untuk membuatnya
lebih mudah lagi bagi manajer untuk mengendalikannya.
Dimasa lalu, fungsi dan tujuan organisasi dalam perusahaan adalah untuk
menentukan dengan jelas siapa melakukan apa dalam perusahaan. Sekarang, tugas
organisasi jauh lebih kompleks karena perusahaan-perusahaan membentuk rekanan,
vetura bersama dan perjanjian-perjanjian lainnya.
Pengisian Staf: Mendapatkan dan
Mempertahankan Orang Yang Tepat
Merekrut karyawan yang baik telah selalu menjadi bagian penting dari
keberhasilan organisasional. Akan tetapi, sekarang adalah kritis, khususnya
dalam area internetdan teknologi tinggi. Setelah mereka memperkerjakan,
orang-orang yang baik harus dipertahankan. Banyak orang tidak bersedia bekerja
diperusahaan kecuali mereka diperlakukan dengan baik dan mendapatkan bayaran
yang pantas.
Kepemimpinan: Menyediakan Visi Dan
Nilai Secara Terus-Menerus
Pemimimpin itu harus :
Mengomunikasikan sebuah visi dan membuat orang lain mengikuti visi
tersebut.
Menetapkan nilai-nilai korporat.
Mempromosikan etika korporat.
Merangkul perubahan.
Gaya Kepemimpinan
Berikut ini gaya-gaya kepemimpinan :
Kepemimpinan otokratis.
Kepemimpinan partisipatif.
Kepemimpinan free-rain.
Pengendalian: Memastikan
Keberhasilan
Fungsi pengendalian mengakibatkan pengukuran kinerja secara relatif
terhadap sasaran dan standar yang direncanakan, memberi ganjaran kepada
orang-orang untuk memperkerjakan yang dilaksanakan dengan baik, dan kemudian
mengambil tindakan korektif jika diperlukan.
Pengendalian terdiri atas lima langkah, yaitu :
Menetapkan standar kinerja yang jelas.
Memantau dan merekam kinerja aktual (hasil).
Membandingkan hasil terhadap rencana dan standar.
Mengkomunikasikan hasil dan penyimpangan kepada karyawan yang terlibat.
Mengambil tindakan korektif ketika dibutuhkan dan memberikan umpan balik
positif untuk dilaksanakan dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar