BAB 10 : MEMOTIVASI KARYAWAN DAN MEMBANGUN TIM YANG
MANDIRI
Pentingnya memotivasi
Orang-orang bersedia bekerja dan bekerja keras, apabila mereka merasa bahwa
pekerjaan mereka menghasilkan perbedaan yang dihargai. Orang-orang termotivasi
oleh berbagai hal, seperti pengakuan, prestasi dan status. Penghargaan
interistik adalah keputusan pribadi yang anda rasakan ketika anda bekerja
dengan baik dan mencapai tujuan. Penghargaan eksteristik adalah suatu hal yang
diberikan pada anda oleh orang lain sebagai pengakuan atas pekerjaan yang baik.
Motivasi dan hierarki kebutuhan
maslow
Hierarki kebutuhan maslow teori memotivasi yang didasarkan pada kebutuhan
manusia yang belum dipenuhi dari kebutuhan fisiologisnya dasar sampai kebutuhan
keamanan, sosial, dan harga diri sampai kebutuhan aktualisasi diri.
Faktor-faktor yang memotivasi dari
herzberk
Faktor-faktor yang paling penting adalah sebagai berikut :
Rasa pencapaian.
Pengakuan yang didapat.
Minat dalam pekerjaan itu sendiri.
Peluang untuk pertumbuhan.
Peluang untuk kemajuan.
Pentingnya tanggung jawab.
Hubungan kawan sebaya dan kelompok.
Bayaran.
Keadilan penyelia.
Kebijaksanaan dan peraturan perusahaan.
Status.
Keamanan pekerjaan.
Keramahan penyelia.
Kondisi bekerja.
Kesimpulan dari studi Herzberg tersebut adalah bahwa faktor-faktor
tertentu, yang disebut motivator, memang membuat para karyawan menjadi lebih
produktif dan memberi mereka banyak kepuasan.
Menerapkan teori herzberg
Motivator
|
Faktor higiene (pemeliharaan)
|
(Faktor-faktor dapat digunakan untuk memotivasi para pekerja)
Pekerjaan itu sendiri
Pencapaian
Pengakuan
Tanggung jawab
Pertumbuhan dan kemajuan
|
(Faktor ini dapat menyebabkan ketidakpuasan, tetapi mengubah
faktor-faktor itu hanya akan memberikan sedikit efek motivasional)
Kebijaksanaan dan administrasi perusahaan pengawasan
Kondisi bekerja
Hubungan antarperseorangan (Rekan kerja)
Gaji, status, dan keamanan pekerjaan
|
Pengayaan Pekerjaan
Pengayaan
pekerjaan adalah strategi motivasional yang menekankan pemotivasian pekerja
melalui pekerjaan itu sendiri.
Mereka
yang mendukung pengayaan pekerjaan percaya bahwa lima karakteristik pekerjaan
penting dalam memengaruhi motivasi dan kinerja individual :
Variasi
keterampilan.
Identitas
tugas.
Arti
tugas.
Otonomi.
Umpan
balik.
Teori x dan teori y mcgregor
Teori x,
mengasumsi manajemen sebagai berikut :
Orang
biasa tidak menyukai pekerjaan dan akan menghindarinya bila mungkin.
Karena
ketidaksukaan ini, para pekerja harus dipaksa, dikendalikan, diarahkan, atau
diancam dengan hukuman untuk membuat mereka mengarahkan usaha guna mencapai
tujuan organisasi.
Pekerjaan
biasa memilih untuk diarahkan, berharap menghindari tanggung jawab, memiliki
ambisi yang relatif kecil, dan menginginkan keamanan.
Motivator
utamanya adalah rasa takut dan uang.
Teori y,
memberikan asumsi yang sama sekali berbeda tentang orang-orang :
Sebagaian
besar orang suka bekerja: ini sama alaminya dengan bermain atau beristirahat.
Sebagaian
besar orang dengan sendirinya berusaha mencapai tujuan yang telah menjadi
komitmen mereka.
Dalamnya
komitmen seseorang terhadap tujuan bergantung pada penghargaan yang diterima
kerena telah mencapai tujuan tersebut.
Dalam
kondisi tertentu, sebagaian besar orang tidak hanya menerima, tetapi juga
mencari tanggung jawab.
Orang-orang
mampu menggunakan tingkat imajinasi, kreativitas, dan kecerdasan untuk yang
relatif tinggi untuk menyelesaikan masalah.
Dalam
industri, potensi intelektual orang biasa baru disadari sebagian saja.
Orang-orang
termotivasi oleh berbagai penghargaan.
Supaya
pemberdayaan menjadi motivator yang nyata, manajemen harus mengikuti tiga
langkah berikut :
Mencari
tau apa yang dianggap orang-orang sebagai masalah didalam organisasi.
Membiarkan
mereka merancang solusi.
Jangan
menghalangi dam membiarkan mereka melaksanakan solusi tersebut.
Teori z Ouchi
Mengemukakan
asumsi sebagai berikut :
Keterlibatan
karyawan adalah kunci untuk produktifitas yang meningkat.
Kendali
karyawan diimplikasikan dan tidak formal.
Karyawan
lebih menyukai berbagi tanggung jawab dan pembuatan keputusan.
Karyawan
bekerja dengan lebih baik dalam lingkungan yang memajukan kepercayaan dan
koorporasi.
Karyawan
membutuhkan pekerjaan yang terjamin dan akan menerima evaluasi dan promosi yang
lambat.
Teori penentuan tujuan dan manajemen menurut objektif
Teori
penentuan tujuan didasarkan pada pemikiran bahwa penentuan tujuan yang
ambisius, tetapi dapat dicapai dapat memotivasi pekerja dan meningkatkan
kinerja apabila tujuan diterima, disertai umpan balik dengan kondisi
organisasional. Disebut manajemen menurut objektif ini adalah sistem
implementasi dan penentuan tujuan yang melibatkan siklus diskusi, tinjauan, dan
evaluasi objektif diantara manajer tingkat puncak dan menengah, penyelia, dan
karyawan.
Memenuhi harapan karyawan: teori harapan
Teori
harapan menurut Victor Vroom bahwa jumlah usaha yang digunakan para karyawan
belum dalam tugas tertentu bergantung pada harapan mereka akan hasil. Peneliti
David nedler, edward Lawler mengubah teori Vroom dan mengusulkan para manajer sebaiknya
megikuti lima langkah untuk meningkatkan kinerja karyawan :
Menentukan
penghargaan yang dihargai oleh karyawan.
Menentukan
kinerja yang diinginkan setiap karyawan.
Memastikan
bahwa standar kinerja dapat dicapai.
Menjamin
penghargaan terikat dengan kinerja.
Yakin
bahwa penghargaan dianggap memadai.
Menguatkan kinerja karyawan: teori penguatan
Teori
penguatan didasarkan pada pemikiran bahwa penguat positif dan negatif
memotivasi seseorang untuk berperilaku dalam cara-cara tertentu.
Memperlakukan keryawan dengan adil: teori keadilan
Teori
keadilan berhubungan dengan pernyataan “apabila saya melakukan pekerjaan yang
baik, akankah itu berharga?” dan “apa yang adil?” ini berkaitan dengan presepsi
keadilan dan bagaimana presepsi tersebut mempengaruhi kesediaan karyawan untuk
bekerja.
Membangun kerjasama tim melalui komunikasi terbuka
Prosedur
untuk mendorong komunikasi terbuka meliputi hal-hal berikut ini :
Menciptakan
kultur organisasional yang menghargai sikap mendengarkan.
Melatih
para penyelia dan manajer untuk mendengarkan.
Meniadakan
penghalang untuk komunikasi terbuka.
Secara
aktif melakukan upaya untuk memfasilitasi komunikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar